The Red Sleeve yang merupakan drama Korea saeguk berkisah tentang Sung Deok Im (Lee Se Young), seorang dayang muda yang ditugaskan khusus melayani putra mahkota, Lee San (Lee Jun Ho). Di episode awal, diceritakan saat mereka masih anak-anak. Setelah sekian tahun berpisah, mereka kembali dipertemukan pada banyak kejadian tak terduga.
Interaksi antara Deok Im dan Lee San sering kali menghasilkan adegan lucu yang mengundang penonton untuk tersenyum. Ini 9 momen lucu di antara mereka:
1. Sama-sama sok berani
Deok Im dititah oleh Kepala Dayang Istana untuk pergi ke istana Selir Kerajaan Yeong yang meninggal dunia. Ia sebenarnya takut harus melewati hutan, tapi dia lebih takut dicambuk karena tidak melakukan apa yang diperintahkan. Deok Im sempat tersesat, dan ketika meniti batu menyeberangi sungai, lentera yang ia bawa terjatuh, sehingga terpaksa berjalan meraba-raba dalam gelap.
Di pinggir sungai Deok Im bertemu seorang anak lelaki, Lee San, yang juga sedang ketakutan. Lee San sebenarnya sedang menjalani hukuman belajar semalam suntuk, ketika Selir Kerajaan Yeong meninggal dunia. Walau raja melarang siapa pun berduka, Lee San berhasil menyelundup ke luar istana. untuk menuju istana tempat neneknya disemayamkan. Paling tidak, dia bisa melihat neneknya untuk terakhir kalinya.
Secara kebetulan mereka bertemu, lalu bersama-sama menuju istana, walaupun sepanjang jalan mereka saling curiga. “Mengapa tiba-tiba ada pelayan? Bagaimana kalau dia ternyata seekor rubah yang menyamar?” kata Lee San dalam hati.
Deok Im pun sempat meremehkan Lee San yang mengaku sebagai teman putra mahkota dan menyombongkan diri kelak akan menjadi dayang senior peringkat lima di istana. Belakangan Deok Im baru tahu, anak lelaki yang katanya membawa tugas dari putra mahkota itu ternyata tidak terbiasa memanjat pagar.
2. Tergelincir masuk sungai
Deok Im tumbuh menjadi remaja periang yang pandai membaca dan menulis kaligrafi. Saat harus bergegas menemani para cucu raja belajar menulis, dia berlari dan mengambil jalan pintas. Kakinya menginjak ranting, membuatnya tergelincir di tebing. Tak disangka, dia menabrak putra mahkota yang sedang berdiri di pinggir kolam dan mereka berdua malah tercebur ke kolam. Bukannya menyelamatkan putra mahkota, Deok Im justru berkali-kali membuat putra mahkota tercebur kembali. Padahal, ketinggian air hanya sebatas lutut.
Dalam keadaan basah kuyup, Deok Im bersimpuh menunduk sambil memegang topi putra mahkota. “Bila dimaafkan atas kesalahan ini, aku tak akan melupakan. Kebaikan putra mahkota akan kuukir pada tulangku,” katanya, merasa sangat bersalah.
Setelah beberapa saat Deok Im baru sadar bahwa putra mahkota sudah pergi. Orang yang berada di hadapannya adalah kasim istana yang membawa perintah agar dalam tiga hari ia membuat surat permintaan maaf kepada putra mahkota.”
3. Tamu tak diundang yang menyebalkan
Deok Im mendapat tugas mengurus perpustakaan di Istana Timur. Suatu hari seorang lelaki nyelonong masuk ke dalam perpustakaan. Deok Im menyangka lelaki itu adalah guru putra mahkota, tapi meyakini bahwa lelaki ini sangat menyebalkan, karena seenaknya mengenakan sepatu masuk ke dalam perpustakaan milik putra mahkota.
Lelaki itu juga membuat Deok Im tersinggung. “Tidak mungkin ini tulisanmu. Kamu hanya seorang dayang rendahan,” katanya. Merasa diremehkan ketika diberi uang, Deok Sim melempar uang itu ke tubuh lelaki itu dan mengusirnya keluar. Deok Im benar-benar tidak tahu bahwa lelaki di hadapannya adalah Lee San, putra mahkota, pemilik perpustakaan Istana Timur.
4. Tidak boleh ada yang lebih tampan daripada putra mahkota
Karena sudah telanjur ‘dituduh’ sebagai guru putra mahkota, Lee San mengaku namanya Hong Dong Ro.
“Kudengar guru putra mahkota adalah pria paling tampan di Hanseong dan banyak gadis yang tergila-gila,” kata Deok Im dengan raut wajah kecewa. Ucapan itu membuat kuping Lee San panas. Tapi, dia tak mau identitas aslinya terbongkar.
5. Garam pengusir putra mahkota
Lee San makin sering datang ke perpustakaan Istana Timur dan Deok Im mulai merasa terganggu. Dia mengusir Lee San dengan berbagai cara: mengusir dengan sapu yang penuh debu, mendorongnya keluar perpustakaan, dan melemparkan segenggam garam ke punggung Lee San. Lee San menggedor pintu perpustakaan, pintu dibuka, dan Deok Im melempar lagi segenggam garam. Rupanya, garam dipercaya sebagai pengusir energi negatif.
6. Merayu dengan semangkuk air
Beda dari biasanya, saat guru putra mahkota datang lagi ke perpustakaan, Deok Im menyajikan semangkuk air. Ternyata Deok Im minta diajari menulis surat permohonan maaf yang tulus. Deok Im sungguh tidak tahu bahwa yang diajaknya berbicara adalah orang yang menyuruhnya menulis surat permintaan maaf.
7. Menulis surat permohonan maaf
Deok Im sudah menggenggam surat permohonan maaf. Dia harus duduk merendah, tak diperbolehkan berbicara, apalagi menatap putra mahkota. Dari balik tirai, Lee San yang pernah diusir menggunakan sapu dan dilempari garam jadi tergerak ingin memberi Deok Im pelajaran. Akibatnya, Deok Im harus mengubah dan menulis kembali surat permohonan maaf. Bukan sekali dua kali, tapi berulang kali hingga membuat Deok Im nyaris putus asa.
8. Mengomel di depan putra mahkota
Di perpustakaan Deok Im mengomel karena ulah putra mahkota yang terus saja mempersulitnya. “Aku sudah muak menulis surat permohonan maaf,” kata Deok Im, ”Pasti dia bukan raja yang baik.”
Lee San geram dan mendatangi, “Beraninya kamu menghina Yang Mulia.” Tapi, Deok Im yang sedang marah malah melempar gulungan kertas padanya.
Saat Deok Im menaiki tangga untuk melihat isi rak di bagian atas, ia terpeleset dan nyaris jatuh. Lee San yang berada di belakangnya, spontan menahan tubuhnya. Nanti dulu, jangan bayangkan adegan romantis. Karena, Lee San mendorong keras punggung Deok Im hingga kembali ke posisi berdiri dan mukanya membentur buku-buku yang bertumpuk di rak.
9. Tetap balas dendam
Sebagai guru putra mahkota, Lee San pernah melarang Deok Im membacakan buku untuk orang lain. “Apa hakmu melarangku? Kamu bukan tuanku.” kata Deok Im marah.
Dengan gembira Deok Im malah bercerita, bahwa nanti malam akan membacakan buku di festival yang diadakan dan dihadiri para dayang istana. Tahukah kamu apa yang terjadi? Tak lama setelah itu, dayang senior menyampaikan berita bahwa Deok Im harus menjalani tugas malam atas perintah dari putra mahkota.
Nonton Streaming / Download The Red Sleeve Sub Indo di Viu
The Red Sleeve tayang secara eksklusif di Viu setiap Sabtu dan Minggu, mulai 13 November 2021 dengan total 17 episode. Jangan lewatkan untuk nonton streaming atau download The Red Sleeve sub Indo hanya di Viu sekarang!
Yuk nonton The Red Sleeve sub Indo sekarang!
Leave A Comment